BEKASI.- Pembangunan jembatan yang menghubungkan Kecamatan Babelan dengan Sukawangi diduga gagal kontruksi. Pasalnya, ambruk meski masih dalam tahap pengerjaan.
Diketahui bahwa proyek pembangunan jembatan ambruk tersebut didanai oleh APBD Kabupaten Bekasi Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp. 198.534.412,89, melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi dengan judul kegiatan Pembangunan Jembatan Alm. H. Aman.
Ambruknya pembangunan jembatan yang dikerjakan oleh CV. Bidadari tersebut diduga akibat tidak sesuai rencana anggaran biaya (RAB). Dikatakan warga setempat, jembatan ambruk saat sedang pengecoran badan jembatan.
Warga menduga, ambruknya jembatan akibat tiang penyangga tengah kurang dalam, hanya kurang lebih 4 meter. Sedangkan, kedalaman kali bisa mencapai 10 meter.
“Warga saja bikin jembatan agar bisa kokoh pakai bambu sampai kedalaman 12 meter,” ungkap Sebih (65) Warga Kampung Muara Sepak, RT 014 RW 008 Desa Muara Bakti, Rabu (08/12/2021).
Senada dikatakan salahsatu tenaga kerja pembangunan jembatan tersebut, panjang bentangan jembatan 20 meter menggunakan 2 abutmen. Sedangkan setiap abutmen dibuatkan hanya 4 borepile.
“Coran badan jembatan itu manual saja pakai cangkul, nah pas ngecor WF (wide flange) baru setengah jembatan langsung miring dan ambruk,” ujar seorang pekerja yang enggan menyebutkan namanya.
Lanjutnya, bentangan menggunakan dua WF panjang 12 meter dan 7 meteran. Menurutnya tiang penyangga tengah yang hanya sedalam 4 meter tidak kokoh hingga menyebabkan WF tidak seimbang lalu terbalik.
“Alhamdulillah WF yang 12 meter sudah bisa diangkat dari kali, tapi yang 7 meter masih tenggelam di dasar kali,” tukasnya.
Sementara, Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian, Mawardi enggan berkomentar terkait ambruknya Pembangunan Jembatan Alm. H. Aman.
“Itu kapasitasnya Pak Kabid yang menjelaskannya, nanti saya salah. Tapi akan dibongkar kembali karena masih ada waktu sampai tanggal 14 Desember dan sudah dilayangkan surat teguran oleh Konsultan kepada pihak kontraktor,” ujar Mawardi. (Fery)